Rabu, 09 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI REDOKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI REDOKS Oleh Nama : Rahma Islamiyati NIM : D1A140943 Partner 1.Nama/NIM : Hilyatussa’adah / D1A140953 2.Nama/NIM : Nopya Indriany / D1A140924 3.Nama/NIM : Rohmat Saepudin / D1A140923 4. Nama/NIM : Siti Maulidina / D1A141021 LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AL GIFARI BANDUNG 2015 BAB I PRINSIP DAN TUJUAN PRINSIP PERCOBAAN Berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi dengan metode permanganometri TUJUAN PERCOBAAN Untuk menentukan kadar besi (Fe) BAB II TEORI PENUNJANG Pengertian Reaksi Redoks Titrasi redoks adalah metode penentuan kuantitatif yang reaksi utamanya adalah reaksi redoks, reaksi ini hanya dapat berlangsung kalau terjadi interaksi dari senyawa/unsure/ion yang bersifat oksidator dengan unsure/senyawa/ion bersifat reduktor. Jadi kalau larutan bakunya oksidator, maka analit harus bersifat reduktor atau sebaliknya. Titrasi ini didasarkan pada reaksi oksidasi-reduksi antara analit dan titran. Analit yang mengandung spesi reduktor dititrasi dengan titran berupa larutan standar dari oksidator atau sebaliknya. Prinsip Kerja Titrasi Redoks Dalam setiap reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap oleh oksidator. Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi (metode ion elektron). Hubungan reaksi redoks dan perubahan energi adalah sebagai berikut: Reaksi redoks melibatkan perpindahan elektron; Arus listrik adalah perpindahan elektron; Reaksi redoks dapat menghasilkan arus listrik, contoh: sel galvani; Arus listrik dapat menghasilkan reaksi redoks, contoh sel elektrolisis. Sel galvani dan sel elektrolisis adalah sel elektrokimia. Persamaan elektrokimia yang berguna dalam perhitungan potensial sel adalah persamaan Nernst. Reaksi redoks dapat digunakan dalam analisis volumetri bila memenuhi syarat. Titrasi redoks adalah titrasi suatu larutan standar oksidator dengan suatu reduktor atau sebaliknya, dasarnya adalah reaksi oksidasi-reduksi antara analit dengan titran. Penggunaan Titrasi Redoks Penetapan Besi dalam Bijih Besi Bijih besi terdiri atas Fe2O3 (hematite), Fe3O4 (magnetit), FeCO3 (siderat), Fe2O3. nH2O (limonet), dan Fe3O4.nH2O (goethite).Prinsip pengerjaan: Gerus bijih besi sampai halus, larutkan HCl 2M. Hermatit dan magnetit larut secara lambat. Tambahkan SnCl2 untuk memperbesar kelarutan oksida-oksida besi di atas (terutama untuk oksida hidratnya). Jika terdapat silikat harus dilebur dengan Na2CO3, asamkan dengan HCl dan encerkan lalu saring. Fe(III) harus direduksi jadi Fe(II) dengan SnCl atau Yohanes Reduktor (dilarutkan dalam kolom berisi Zn amalgam). Jika digunakan reduktor SnCl2 harus dihilangkan dengan penamabahan HgCl2, agarSn(II) tidak mengganggu reaksinya Fe(II) dengan larutan baku oksidator (KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam asam lingkungan). Titrasi dilakukan dengan larutan baku KMnO4 atau K2Cr2O7. Penetapan Klor dalam Kaporit/Kapur Klor atau Klorox Klorox : Larutan NaClO Kaporit : Ca OCl OCl + Ca(OH)2 + CaCl2 Kapur : Ca Cl OCl + Ca(OH)2 + CaCl2 Reaksi yang terjadi biasa dituliskan sebagai berikut: ClO– + I– + H+ Cl– + I2 + H2O Ca(ClO)2 + 4HCl CaCl2 +2H2O+ 2 Cl2 Cl2 + 2KI 2HCl + I2 I2 + 2 Na2S2O3 2 NaI + Na4S4O6 Indicator ang digunakan adalah amilum. BAB III PROSEDUR PERCOBAAN 3.1 CARA KERJA Standarrisasi larutan standar sekunder KMnO4 Pipet 10ml larutan standar primer asam oksalat 0,1 N ke dalam erlenmeyer kemudian tambahkan 10ml H2SO4 2 N lalu titrasi dengan KMnO4 sebanyak 3 tetes. Selanjutnya hangatkan titrat hingga suhu 70-80 0C kemudian lanjutkan lagi titrasi hingga terbentuk warna merah jambu yang konstan. Hitung konsentrasi KMnO4 yang sebenarnya. Penentuan kadar sampel (FeSO4.7H2O) Pipet 10ml sampel ke dalam erlenmeyer dan tambahkan 10ml H2SO4 2N, 10ml aquadest dan 1ml indikator kanji kemudian titrasi dengan KMnO4 hingga terbentuk warna biru yang konstan. Hitung kadar FeSO4.7H2O. 3.2 ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN Buret Beaker glass Erlenmeyer 2 buah Gelas ukur / pipet volum Pembakar spirtus Kassa & kaki tiga 3.3 BAHAN YANG DIGUNAKAN KMnO4 Asam oksalat 0,1 N H2SO4 2 N FeSO4 Indikator kanji BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN Perhitungan FeSO4.7H2O N = gr/mr . 1000/v 0,1 = gr/63 . 1000/100 0,1 . 91 = 10 gr = 9,1/10 = 0,91gr HASIL PERCOBAAN Asam oksalat Asam oksalat V. KMnO4 V.awal V.akhir V.terpakai 10ml 0 2,4 ml 2,4 ml 10 ml 2,4 ml 4,8 ml 2,4 ml 10ml 4,8 ml 7,2 ml 2,4 ml Jumlah 7,2 ml 14,4 ml 7,2 ml Rata - rata 2,4 ml 4,8 ml 2,4 ml Perhitungan konsentrasi KMnO4 V1. M1 = V2. M2 10. 0,1 = 4,8. M2 M2 = 0,2 M FeSO4.7H2O FeSO4.7H2O V. KMnO4 V.awal V.akhir V.terpakai 10ml 0 0,7 ml 0,7 ml 10 ml 0,7 ml 1,4 ml 0,7 ml 10ml 1,4 ml 2,1 ml 0,7 ml Jumlah 2,1 ml 4,2 ml 2,1 ml Rata - rata 0,7 ml 1,4 ml 0,7 ml Perhitungan kadar FeSO4.7H2O V1. M1 = V2. M2 10. M1 = 4,8. 0,2 N1 = 0,028 M PEMBAHASAN Titrasi permanganimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan kalium permanganat yang berwarna ungu. Kalium permanganat merupakan zat baku sekunder karena kalium permanganat tidak stabil, mudah terurai oleh cahaya dan mudah terurai oleh zat organik membentuk MnO2. Reaksi kalium permanganat dengan zat organik terbilang sangat lambat sehingga ketika membuat larutan kalium permanganat harus dipanaskan dan disaring dengan glaswol atau kacamasir, pemanasan berfungsi mempercepat reaksi permanganat dengan zat organik membentuk MnO2 yang mengendap berwarna coklat berbentuk koloid (seperti lumpur) sehingga dalam pembuatannya ketika setelah dipanaskan harus disaring terlebih dahulu agar bebas dari MnO2 ini. Jika didalam larutan KMnO4 masih terdapat MnO2 maka konsentrasi permanganat seiring berjalannya waktu makin berkurang (terurai). Oleh karenanya perlu dilakukan standarisasi berkala. Pada praktikum kali ini, saya mentitrasi asam oksalat dengan larutan baku KMnO4 dan menghasilkan volume akhir yang konstan. Kemudian, pada titrasi yang kedua saya menggunakan sampel FeSO4.7H2O dengan larutan baku KMnO4 dan menghasilkan volume yang konstan pula. BAB V KESIMPULAN Pada percobaan yang dilakukan didapat hasil Perhitungan konsentrasi KMnO4 adalah 0,2 M dan Perhitungan kadar FeSO4.7H2O di dapat hasil 0,028 M.

0 komentar:

Posting Komentar