LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
REAKSI
PENGENALAN GAS
Oleh
Nama : Rahma Islamiyati
NIM : D1A140943
Partner
1.Nama/NIM : Aurelia da silva/ D1A140921
2.Nama/NIM : Siti maulidina nur fadilah/ D1A141021
3.Nama/NIM : Syahid Devana Mahendra/ D1A140949
LABORATORIUM
KIMIA DASAR JURUSAN FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
AL GIFARI
BANDUNG
2015
BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN
1.1
PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip
percobaan bedasarkan reaksi pembentukan gas.
1.2
TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui
dan mengenal pembuatan gas.
TEORI PENUNJANG
2.1
GAS
Gas adalah suatu fase benda dalam
ikatan molekul yang sangat renggang pada suhu tertentu, biasanya titik uap
suatu zat. Gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk.
Namun berbeda dari cairan yang mengisi pada besaran volume tertentu, gas selalu
mengisi suatu volume ruang, mereka mengembang dan mengisi ruang di manapun
mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis
dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering
memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin
bertambah.
2.2
GAS HIDROGEN
Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa. Hidrogen atau H2 mempunyai kandungan energi per
satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar manapun.
2.3
GAS AMONIA
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1
CARA KERJA
1. GAS
HIDROGEN (H2)
·
Masukan 2-3 butir logam Zn kedalam tabung
reaksi.
·
Tambahkan 5 mL H2SO4
6 N dan 5 tetes CuSO4 10%, segera tutup dengan tabung reaksi lain.
·
Setelah reaksi berjalan kurang lebih satu
menit, nyalakan korek api, angkat tabung reaksi yang berisi gas hydrogen
(tutupnya) secara hati hati.
·
Amati apa yang terjadi! (bila terbentuk
gas hydrogen akan terjadi letupan)
2. GAS
AMONIAK (NH3)
·
NH4Cl Kristal disimpan dalam
kaca arloji.
·
Tambahkan NaOH 6 N dan tutup dengan corong
yang diletakkan terbalik.
·
Ujung corong disumbat dengan kertas lakmus
merah yang telah dibasahi aquadest.
·
Tempatkan diatas penangas air, lakmus
merah akan berubah menjadi biru.
3. GAS
KARBON DIOKSIDA (CO2)
·
Ke dalam tabung reaksi masukan HCL encer
·
Tambahkan CaCO3 akan terbentuk
gas CO2
·
Selidiki gas tersebut dengan cara
mengalirkan ke dalam air barit atau Ba(OH)2, jika terjadi kekeruhan
menandakan adanya gas CO2
3.2
ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
·
Tabung reaski
·
Beaker glass
·
Corong
·
Kaca arloji
·
Kawat kassa
·
Kaki tiga
3.3
BAHAN YANG DIGUNAKAN
·
logam Zn
·
H2SO4 6 N
·
CuSO4 10%,
·
NH4Cl Kristal
·
NaOH 6 N
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL PERCOBAAN
1) Ada
letupan
2) Lakmus
menjadi biru
3) Larutan
menjadi keruh
4.2
PEMBAHASAN
Semua zat yang
bersifat gas dapat berbaur dengan sesamanya dan akan bercampur dalam segala
perbandingan. Karena itu, semua campuran gas adalah larutan yang homogen. Ciri
khas molekul gas antara lain, gaya tarik menariknya sangat kecil, susunannya
sangat tidak teratur, dan letaknya saling berjauhan. Empat sifat dasar yang
menentukan tingkah laku fisis dari gas adalah banyaknya molekul gas, volume
gas, suhu, dan tekanan. (Petrucci, 1989)
Dalam hubungan nya dengan pH, gas
dapat bersifat asam atau basa. Kertas lakmus adalah indikator asam basa suatu
bahan yang dapat berubah warna apabila diberikan pada larutan asam atau basa.
Kertas lakmus biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan bersifat asam atau
basa dengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda pada larutan asam dan
basa. (Hervey D, 2000).
Asam adalah zat yang bila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Sedangkan basa adalah
zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-).
(Arrhenius, 1884).
Asam: zat/senyawa yang dapat mendonorkan proton (H+)
bisa berupa kation atau
molekul
netral. Basa: zat/senyawa yang dapat menerima proton (H+), bisa berupa anion
atau molekul netral. (Bronsted-Lowry, 1923).
Asam: zat/senyawa
yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk
membentuk ikatan baru. Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan
elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru. (Lewis,
1923).
Menurut Chang (2004), secara umum, asam
memiliki beberapa sifat. Asam memiliki rasa asam, misalnya cuka yang mempunyai
rasa asam dari asam asetat. Asam menyebabkan perubahan warna pada kertas
lakmus, dari biru menjadi merah. Asam bereaksi dengan logam- logam tertentu,
seperti seng, magnesium, dan besi yang akan menghasilkan gas hidrogen. Yang
terakhir, asam dapat bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat, yang akan
menghasilkan karbondioksida (CO2).
Menurut Chang (2004), secara umum basa
memiliki beberapa sifat. Basa memiliki rasa pahit. Basa terasa licin, misalnya
sabun. Basa menyebabkan perubahan warna pada kertas lakmus dari merah menjadi
biru. Larutan basa dalam air dapat menghantarkan arus listrik.
Dalam percobaan ini, larutan NH4Cl
yang direaksikan dengan NaOH agar memperoleh senyawa berwujud gas. Campuran NH4Cl
dan NaOH memiliki warna yang bening, baik sebelum atau pun sesudah pemanasan.
Sebelum pemanasan, larutan ini tidak berbau. Kertas lakmus berwarna kuning
ketika didekatkan pada mulut tabung reaksi, serta memiliki pH 5 yang berarti
asam.
Tetapi setelah pemanasan, larutan NH4Cl
dan NaOH tersebut mengeluarkan bau yang
menyengat/ tengik. Dan ketika kertas lakmus di dekatkan pada mulut tabung
reaksi, warna nya berubah menjadi biru muda dengan pH 7. Gas tersebut akan
menyebabkan terbentuknya amonia dan air, dengan reaksi sebagai berikut:
NH4Cl(l)
+ NaOH(l) à NH3(g) + NaCl(l) + H2O(l)
NH4Cl
(ammonium klorida) yang ditambahkan NaOH akan menghasilkan NaCl, NH3
(gas amonia), dan H2O (air).
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
kita dapat mengamati berbagi perubahan yang terjadi dari sebuah reaksi kimia,
dan kita dapat mengetahui adanya suatu gas serta mengetahui sifat asam atau
basa gas tersebut menggunakan kertas lakmus. Dapat dibuktikan, sebelum
pemanasan larutan tidak berbau, tetapi setelah pemanasan, larutan tersebuat
mengeluarkan bau menyengat/ tengik. Begitupula dengan perubahan pada kertas
lakmus, yang semula kuning berubah menjadi biru muda. pH nya pun demikian, dari
5 menjadi 7. Semua perubahan dari sebelum dan sesudah pemanasan mengindikasikan
bahwa telah terjadi reaksi kimia antara NH4Cl dan NaOH.
Hal yang perlu diperhatikan dalam percobaan
ini adalah cara membaui gas yang benar. Caranya dengan mengipas- ngipaskan
tangan kita di atas tabung reaksi, dan hidung kita berusaha untuk membaui pada
jarak yang relatif jauh. Cara ini digunakan agar kita tidak menghirup gas
tersebut secara langsung. Bau tersebut adalah bau amonia (NH3) yang
dihasilkan dari campuran NH4Cl dan NaOH yang terurai dan membentuk
amonia.
BAB V
KESIMPULAN
Pengenalan Gas dan Kertas Lakmus
1. Campuran
larutan NH4Cl dan larutan NaOH akan menghasilkan gas amonia (NH3)
ketika campuran larutan tersebut dipanaskan.
2.
Gas amonia (NH3) yang
dihasilkan bersifat basa, dapat menaikkan pH dari 5 menjadi 7.
3.
Kertas lakmus akan berwarna kemerahan
jika gas bersifat asam, dan berwarna biru jika gas bersifat basa.
0 komentar:
Posting Komentar