Selasa, 23 Februari 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS Oleh Nama : Rahma Islamiyati NIM : D1A140943 Partner 1.Nama/NIM : Aurelia Da Silva/ D1A140921 2.Nama/NIM : Siti Maulidina Nur Fadilah/ D1A141021 3.Nama/NIM : Syahid Devana Mahendra/ D1A140949
LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AL GIFARI BANDUNG 2015 BAB I PRINSIP DAN TUJUAN 1.1 PRINSIP PERCOBAAN Prinsip percobaan bedasarkan reaksi netralisasi 1.2 TUJUAN PERCOBAAN • Memisahkan dua jenis garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu. • Membuat Kristal garam kompleks dan karakterisasinya.   BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 ION KOMPLEKS Suatu kompleks didefinisikan sebagai ion yang tersusun dari atom pusat yang mengikat secara koordinasi sejumlah ion atau molekul netral yang dikenal sebagai ligan.(Cotton, 1989) Ion kompleks terdiri dari ion logam yang dikelilingi oleh sejumlah ligan yang berupa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas. Pada umumnya ion logam yang membentuk ion kompleks dan mempunyai orbital d kosong pada ikatan yang terjadi antara ion logam dan ligan adalah kovalen koordinasi. Berdasarkan ikatan valensi, ikatan pada ion kompleks terjadi karena adanya tumpang tindih orbital ligan yang berupa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas dengan ion yang masih kosong. 2.2 PEMBENTUKAN KOMPLEKS Suatu ion (molekul) kompleks terdiri dari satu ion (atom) pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom pusat itu. Atom pusat ini ditandai dengan bilangan koordinasi, suatu angka bulat yang menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan atom pusat. Bilangan koordinasi menyatakan jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom/ion yang disebut bulatan koordinasi yang masing-masing dapat terhuni 1 ligan monodentat. Susunan logam-logam sekitar ion pusat adalah simetris. Menurut G.N Lewis (1916), ketika menguraikan teorinya tentang ikatan-ikatan kimia yang didasarkan atas pembentukan pasangan elektron, menerangkan pembentukan kompleks terjadi karena penyumbangan suatu pasangan elektron seluruhnya oleh satu atom ligan kepada atom pusat. Salah satu fenomena yang paling umum yang muncul bila ion kompleks terbentuk adalah perubahan warna dalam larutan. Suatu fenomena lain yang penting yang sering terlihat bila kompleks terbentuk adalah kenaikan kelarutan, banyak endapan bisa melarut karena pembentukan kompleks 2.3 PEMBUATAN SENYAWA KOMPLEKS Untuk membuat senyawa kompleks harus diperhatikan agar hasilnya cukup banyak dan cara yang baik untuk mengisolasinya. Cara-cara isolasi itu antar lain : a. Penguapan pelarut dan pendinginan larutan yang pekat dalam campuran pendingin es garam. b. Penambahan pelarut yang bercampur dengan pelarut semula, tetapi tidak melarutkan zat terlarut. c. Untuk mempercepat kristalisasi yaitu dengan pendinginan dan penambahan kristal zat terlarut. d. Bila kompleks berupa kation, ke dalam larutan dapat ditambahkan anion yang dapat menyebabkan terjadinya endapan dan sebaliknya.   BAB III PROSEDUR PERCOBAAN 3.1 CARA KERJA 1. Larutkan 20 gram CuSO4 5 H2O dalam campuran 30mL ammonia pekat dan 20mL aqua DM dalam beaker glass 100mL 2. Saring endapan biru tua dengan kertas saring whatman medium, sempurnakan pengendapan dengan 30mL alcohol. 3. Diamkan beberapa menit tempatkan ditempat yang dingin atau air es, saring Kristal biru gelap dengan penyaring Buchner 4. Cuci endaoan mula-mula dengan campuran (1:1) alcohol dan ammonia pekat, cuci kembali dengan alcohol dan eter keringkan garam ini pada temperature kamar 5. Timbang garam ini sebagai garam Cu-tetraamin sulfat 3.2 ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN • Beacker glass • Corong 3.3 BAHAN YANG DIGUNAKAN  CuSO4  Ammonia pekat  Alcohol  Eter   BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERCOBAAN CuSO4 20g dilarutkan dalam campuran 30ml ammonia pekat dan 20ml akuadest dalam beaker glass 100ml. kemudian saring dengan kertas saring dan didinginkan. Kemudian berhasil membentuk garam kompleks dengan warna biru muda dengan data sebagai berikut : Berat kertas saring : 0,47g x 2 = 0,94g Berat garamnya : 3,10g – 0,94g = 2,16g 4.2 PEMBAHASAN Pada proses pembuatannya saya mereaksikan 20g CuSO4 dengan campuran 30ml ammonia pekat dan 20ml akuadest dalam beaker glass 100ml. kemudian disaring dan didinginkan sehingga terbentuk garam kompleks. Pada pross ini, teknik reklistalisasi diperlukan, dimana zat padat sebagai hasil reaksi biasanya bercampur dengan zat padat lain. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan zat-zat yang kita inginkan, perlu dimurnikan terlebih dahulu. Prinsip proses ini adalah perbedaan kelarutan zat pengotornya. Pada hasil garam kompleks saya ini melakukan pemurnian agar memperoleh hasil garam kompleks yang murni, hal ini dilakuakan dengan mencuci endapan dengan campuran (1:1) alcohol dan amonia. Pemberian aquades ini berfungsi agar ion klorida yang mungkin masih terdapat dalm kristal kalium dapat hilang. Pada percobaan ini saya memperoleh garam kompleks, dimana garam kompleks tersebut bewarna biru muda. BAB V KESIMPULAN Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa saya dapat membuat garam kompleks dengan penyaringan yang kemudian di dinginkan dan kemudian terbentuk garam kompleks dengan warna biru muda.

1 komentar:

  1. salt is very useful for flavors and gara able to heat in and mix it into a fizzy drink
    judi poker online indonesia

    BalasHapus